Apakah Renungan Harian Penting Untuk Orang Kristen?
Konsep Mobile bekerja sama dengan Yayasan Cahaya Bagi Negeri Indonesia (CBN), dalam membangun aplikasi “Renungan Harian” atau “Daily Devotional” untuk mobile application. Aplikasi ini akan berfungsi sebagai renungan harian yang dapat diakses melalui smartphone anda, berbentuk digital.
Link untuk men-download aplikasi ada pada gambar, atau dapat menggunakan kata kunci "Renungan Harian" di Google Play Store. Saat ini aplikasi yang tersedia baru platform Android. Tetapi tidak lama
lagi akan menyusul platform Windows Phone, Nokia Asha, dan iOS.
----
Pertanyaan: "Apakah Renungan Harian Penting Untuk Orang Kristen?"
Jawaban: Tentu saja, penting.
"Renungan Harian" adalah sebuah frase yang digunakan untuk menjelaskan kedisiplinan membaca Alkitab dan berdoa yang dilakukan oleh orang-orang Kristen di awal harinya dan di akhir harinya (biasanya di pagi hari dan malam hari). Membaca Alkitab atau Bible reading dapat berbentuk sebuah pola pengajaran tertentu atau hanya sekedar membaca beberapa ayat atau pasal atau mungkin juga membaca Alkitab tamat setahun. Kegiatan berdoa-nya dapat mencakup bermacam-macam doa, ada puji-pujian, pengampunan dosa, ucapan syukur, petisi, atau doa untuk orang lain. Beberapa orang menggunakan daftar doa untuk renungan hariannya. Orang-orang lain lebih memilih untuk berdoa saat setelah membaca Firman dalam situasi yang cukup interaktif, mereka mendengarkan Tuhan berbicara kepada mereka lewat ayat-ayat yang mereka baca dan membalasnya dengan sebuah doa. Apapun bentuknya, hal terpenting adalah adanya renungan harian, seperti namanya, kita merenungkan Tuhan dan terjadi setiap hari.
"Renungan Harian" adalah sebuah frase yang digunakan untuk menjelaskan kedisiplinan membaca Alkitab dan berdoa yang dilakukan oleh orang-orang Kristen di awal harinya dan di akhir harinya (biasanya di pagi hari dan malam hari). Membaca Alkitab atau Bible reading dapat berbentuk sebuah pola pengajaran tertentu atau hanya sekedar membaca beberapa ayat atau pasal atau mungkin juga membaca Alkitab tamat setahun. Kegiatan berdoa-nya dapat mencakup bermacam-macam doa, ada puji-pujian, pengampunan dosa, ucapan syukur, petisi, atau doa untuk orang lain. Beberapa orang menggunakan daftar doa untuk renungan hariannya. Orang-orang lain lebih memilih untuk berdoa saat setelah membaca Firman dalam situasi yang cukup interaktif, mereka mendengarkan Tuhan berbicara kepada mereka lewat ayat-ayat yang mereka baca dan membalasnya dengan sebuah doa. Apapun bentuknya, hal terpenting adalah adanya renungan harian, seperti namanya, kita merenungkan Tuhan dan terjadi setiap hari.
Memang penting untuk menghabiskan waktu bersama dengan Tuhan setiap hari. Mengapa? Rasul Paulus menjelaskan hal tersebut dengan jelas: "Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus." (2 Korintus 4:6). Pengalaman 'menerima' terang-Nya agar bersinar di hati kita itu akan muncul saat kita menghabiskan waktu kita dalam hadirat Tuhan. Tentu saja, terang ini hanya datang dari pengenalan Tuhan lewat Kristus. Harta yang luar biasa dari Roh Kudus ini diberikan kepada setiap kita sebagai orang Kristen, dan kita perlu iman untuk mempercayainya dan bertindak akan hal tersebut. Pada kenyataannya, jika kita benar-benar ingin mengalami terang Tuhan tersebut, kita harus bersama dengan Tuhan... setiap hari.
Seseorang pernah berkata, "Injil membawa seseorang kepada Tuhan, perenungan menjaga dia tetap dekat kepada Tuhan." Yakobus, seorang saudara dari Yesus yang menulis: "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!" (Yakobus 4:8). Maksudnya, Yakobus bilang bahwa anak-anak Tuhan seharusnya akan menginginkan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan, mendekat ke hatiNya, memahami lebih dan lebih lagi tentang Dia, menuruti perintahNya, dan berpegang pada janji-janjiNya. Orang yang berdosa dan mendua hati tidak akan memiliki kerinduan itu dalam hatinya. Faktanya, mereka malah akan berusaha memisahkan diri dari Tuhan sebisa mungkin.
Istilah "mendekat" (draw near) pada awalnya dihubungkan dengan kependetaan di Israel. Di bawah aturan Perjanjian Lama, para pendeta melambangkan orang-orang di hadapan Tuhan. Walaupun demikian, jika ingin mendekat pada hadirat Tuhan, para pendeta ini harus dibersihkan secara fisik dan harus diupacarakan dengan kudus. Ini artinya, mereka harus mandi, menggunakan kain khusus, dan mengorbankan persembahan yang membuat hatinya benar di hadapan Tuhan. Kemudian, baru dia dapat "mendekat" (draw near) pada Tuhan atas nama rakyatnya atau jemaatnya. Sekarang ini, bahasa Ibrani dari "mendekat" (draw near) adalah siapa saja yang mencoba menjangkau hadirat Tuhan dalam penyembahan dan doa. Istilah ini menjadi sama artinya dan bahkan berlaku bagi orang-orang yang hatinya jauh dari Tuhan namun mereka tetap "menyembah" Tuhan. Contohnya, Yesaya 29:13 berkata, "Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,"
Tapi orang yang bersungguh-sungguh percaya, mereka yang benar-benar merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, mengetahui bahwa Tuhan ingin orang-orangNya untuk mendekat dengan hati yang benar dan murni: "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni" (Ibrani 10:22). Istilah di sistem upcara Perjanjian Lama ini berlaku pada kehidupan sehari-hari kita sekarang. Maksudnya, hal ini menjelaskan bahwa, seperti saat para pendeta jaman dahulu mempersiapkan diri mendekat pada Tuhan, kita juga harus mempersiapkan diri secara roh atau spiritual untuk menyembahNya, entah itu di dalam penyembahan resmi atau saat-saat renungan harian kita.
Tapi orang yang bersungguh-sungguh percaya, mereka yang benar-benar merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, mengetahui bahwa Tuhan ingin orang-orangNya untuk mendekat dengan hati yang benar dan murni: "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni" (Ibrani 10:22). Istilah di sistem upcara Perjanjian Lama ini berlaku pada kehidupan sehari-hari kita sekarang. Maksudnya, hal ini menjelaskan bahwa, seperti saat para pendeta jaman dahulu mempersiapkan diri mendekat pada Tuhan, kita juga harus mempersiapkan diri secara roh atau spiritual untuk menyembahNya, entah itu di dalam penyembahan resmi atau saat-saat renungan harian kita.
Kita tahu bahwa orang yang merendahkan diri datang pada Tuhan untuk keselamatan yang dari padaNya dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, tidak hanya itu tetapi juga orang yang benar-benar merendahkan dirinya akan melihat hubungannya pada Tuhan lebih dari sekedar itu. Yang mengaku sebagai pengikut Kristus dengan cara membuat hubungan kepda Bapa lewat Anak, akan dapat memahami orang yang menulis Mazmur, yang telah menuliskan: "Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya" (Mazmur 73:28).
---
Tuhan Yesus Memberkati.
Sumber (Diterjemahkan dari):
http://www.gotquestions.org/daily-devotions.html
Comments
Post a Comment